This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 28 April 2016

Sukses Di Usia Muda Melalui Usaha Tour & Travel Agent

Owner Dhika Tour & Travel Agent

       Andhika sebagai mahasiswa perantau yang telah berdomisili selama kurang lebih 4 tahun di kota Pelajar. Ia telah melewati berbagai jalan berliku selama diperantauan. Alumni Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta yang lahir di Bone, 15 Juli 22 tahun silam ini telah banyak menekuni berbagai usaha untuk menutupi himpitan ekonomi. Berjualan pulsa hingga menjual pakaian wanita seperti gamis telah pernah ditekuninya. Usaha itu pun tidak lama ia tekuni karena tuntutan kehidupan di tanah rantau semakin keras.

     Sejak tahun 2014 tepatnya tgl 13 Novemver Owner dhika Tour & Travel Agent ini mencoba untuk menghasilkan uang lebih, dengan bermodal gadget canggih ia berselancar di dunia maya. Beliau berkenalan dengan salah seorang di dunia maya yang menawarkannya untuk bisnis ticketing. saat itu Dhika sapaan akrabnya langsung menerima tawaran tersebut dan mempromosikan tiket via Sosial Media. alhasil ia pun langsung mendapatkan customer pertama penerbangan rute Jogja-Banjarmasin dan rute penerbangan Lombok-Makassar. Semakin lama usahanya makin berkembang, beliau menabung sedikit demi sedikit dari hasil penjualannya ia sisihkan untuk membeli inventaris kantor. Dhika juga tidak pernah bosan untuk membagi ilmunya kepada orang disekitarnya.
        Ia selalu berusaha mengedepankan service yang baik bagi customernya, bagi beliau kenyamanan dan kepuasan customer merupakan prioritas utama. Untuk persaingan dengan pengusaha lainnya di bidang yang sama, beliau mempermudah transaksi customer via sms,telepon ataupun via bbm dengan format Nama/no Hp/Rute Penerbangan/tgl lahir/tgl keberangkatan. . Beliau juga menekankan harga bahkan bersedia mencarikan tiket promo.
       Dengan modal awal Gadget Canggih kini dhika bisa mendapatkan omset 20 juta perbulannya dan memiliki beberapa karyawan di bagian kantor. Dalam mensukseskan usahannya Dhika tidak hanya sendiri ia mendapat dorongan dari keluarganya. Untuk penjualan usahanya tidak hanya dilakukan di kantornya sendri tetapi beliau juga merektrut orang-orang yang bisa dipercaya dengan istilah marketing berantai, sehingga dia bisa melakukan penjualannya dengan mudah. Untuk membuat customernya dekat, Dhika mendekatkan diri seperti layaknya sebuah keluarga agar mereka merasa nyaman. juga tidak sembarangan mengoreder pesannan ke berbagai kota, beliau menjualnya kepada sorang-orang yang dekat denganya dan dapat dipercaya.
  Kini Dhika memiliki kantor tersendiri di Kota Yogyakarta dan kedepannya ia berharap bisa membeli armada mobil untuk operasional usahannya. Disamping itu beliau sekarang juga lagi mengembankan bisnisnya di bidang persewaan motor dan rental kamera.


Biodata Nara Sumber
Nama                : Andhika
Tempat Lahir    : Lappa Riaja, Bone
Tanggal Lahir    : 15 Juli 2015
Motivasi Hidup  : Kita memang anak petani, tapi latar belakang bukan penentu kesukses.

Sabtu, 23 April 2016

7 Tempat Menarik di Kabupaten Barru

Waktu liburan panjang memang sungguh indah jika dilewatkan untuk berjalan-jalan bersama teman atau keluarga. Sulawesi Selatan adalah salah satu destinasi wisata favorit di kawasan timur Indonesia. Sulawesi Selatan senantiasa identik dengan Losari, Takabonerate dan Coto Makassar nya. Wah mungkin kita sudah terjebak dengan pola pikir pengunjung kebanyakan. Sulawesi Selatan ya Makassar. Ya Losari. Ya Rotterdam.
Hati-hati jangan terjebak, kita bisa lho memilih Sulawesi Selatan lagi dan lagi sebagai tempat wisata untuk menghabiskan waktu liburan tanpa mendatangi tempat yang sama lagi. Tempat-tempat yang umum didatangi wisatawan dan jangan Tanya seperti apa padatnya saat sedang musim liburan.

7 Tempat Wisata Menarik Di Barru - Sulawesi Selatan
Lain kali ke Sulawesi Selatan, nggak ada salahnya kok kita nyobain pergi berwisata ke Barru.
Barru adalah salah satu kabupaten yang masuk dalam wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Barru terdiri dari tujuh kecamatan. Barru memiliki ketinggian yang bervariasi daratan rendah dan daratan tingginya sehingga tentulah unik objek-objek wisata yang berada di Barru. Nah mari kita bersiap untuk mengunjungi banyak tempat menarik. Apa saja itu? Siapkan draft catatan dan checklistnya dulu dong.
Jika sudah? Berikut ini wisata di Barru yang bakal bikin kita menyesal kalau nggak menyempatkan diri untuk mampir.

1. Air Terjun Manuba
Air Terjun Manuba

Untuk menuju lokasi kita dapat berkendara selama kira-kira satu jam dengan menggunakan kendaraan pribadi atau 30 kilometer jaraknya dari pusat kota Barru. Air terjun ini terletak di Kec.Soppeng Riaja. Medan yang harus dilewati sangat berat karena terletak di tengah hutan perawan. 
Sesampainya di lokasi, niscaya lelah kita akan menghilang melihat jernihnya air terjun cantik ini. Air terjun ini memang hanya setinggi kurang lebih 30 meter namun nilai eksotisme nya tak berkurang sedikitpun. Tidak ada biaya tiket masuk yang harus dibayarkan jika kita mengunjungi tempat ini.

2. Hutan Pinus Lajoanging

Hutan Pinus Lajoanging

Siapa sangka, Desa Harapan, Tanete Riaja tenyata memiliki pesona yang fantastis. Pohon pohon pinus yang berjejeran membentuk sebuah hutan alami buktinya. Selain itu, disini kamu bisa melihat dua sisi laut Sulawesi Selatan tapi yang paling menarik adalah hutan pinus dan lembah lappa laona yang sangat bersih dan natural.
Jika kamu ingin kesini, pastikan kamu membawa perbekalan yang cukup dan dalam kondisi 100%. Sesampai di perbatasan Soppeng-Barru kamu ambil jalur kanan, jangan lupa untuk bertanya ke penduduk sekitar dimana letak dusun ini. Bahkan jaringan bakal sulit anda temukan, jadi dipastikan tempat ini hanya cocok bagi kamu yang bisa menikmati serunya sensasi nyasar.

3. Pulau Pannikiang
Pulau Pannikiang 

Pulau ini terletak di Desa Madello, kec.Balusu sekitar 15 kilometer dari pusat kota Barru. Untuk mencapai pulau ini kamu bisa menyewa perahu para nelayan di pesisir pantai Takkalasi ataupun pesisir pantai Madello. Nama pulau ini sejatinya berasal dari kata Panning (Kelelawar). Ya, pulau ini memang dipenuhi dengan hewan ini.

Tidak hanya kelelawar, masih banyak spesies burung lainnya yang menetap di pulau eksotis ini. Keberadaan beberapa spesies hewan di pulau Pannikiang merupakan keunikan tersendiri. Wisatawan juga akan disuguhi deretan pegunungan Lavanchu yang melengkapi eksotisme pulau berbentuk S ini.

4. Bukit Teletubbies
Bukit Teletubbies

Ini merupakan destinasi yang masih tergolong baru di kabupaten Barru karena baru terekspose luas tahun 2015. Sebagai daerah yang ber bukit-bukit, puncak seperti ini akan banyak kamu temui di tanah kelahiran I Colliq Pujie ini.
Apa yang istimewa dari tempat wisata di Barru ini? Tempat ini merupakan sebuah bukit, hijaunya alam di siang hari dan aliran sungai bottoe yang jernih menjadi daya tarik tersendiri. Belum lagi ditambah dengan sunset yang eksotis di sebelah barat, tempat wisata baru ini memang benar-benar pantas kamu sambangi. Bahkan dari sini kamu bisa melihat gunung-gunung yang berjejer di Barru dan Soppeng seperti Coppo Tille.

5. Salopuru
Sungai Salopuru

Sungai ini masih terbilang perawan dengan keeksotisannya yang masih alami. Paling indah untuk berkunjung ke air sungai ini saat air sungai tenang. Tak jauh dari lokasi kita dapat menemukan bunga-bunga liar cantik yang tumbuh dengan alami disekitar area aliran sungai ini.
Wisata Alam Barru ini terletak di pelosok kecamatan Pujananting dengan lokasi tersembunyi sehingga pengunjung yang datang tidaklah banyak.

6. Celebes Canyon & Air Terjun Waesai
Celebes Canyon

Air Terjun Waesai


Tentu kamu bertanya kenapa dua tempat wisata di Barru yang berbeda ini dijadikan satu poin. Hal ini karena ketiga destinasi ini letaknya berdekatan. Ya! masih dari Desa Libureng di kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Bahkan kamu bisa berkeliling ketiganya hanya dengan berkendara beberapa menit. Kedua air terjun ini begitu ramai, sehingga dijamin nanti kamu bakalan dapet yang namanya pemandangn yang masih alami. Oh ya! Tempat wisata di Barru ini begitu banyak dikujungi wisatawan lokal dari Barru maupun luar daerah Barru.

7. Puncak Kappire
Puncak Kappire
Satu lagi tempat asik untuk menikmati alam dari ketinggian Barru, Puncak Coppo Kappire namanya. Bagi kamu yang suka blusukan ke tempat-tempat yang jauh dari keramaian, maka tempat wisata di Barru ini benar-benar wajib kamu kunjungi. Letaknya ada di Dusun Pange, Desa Palakka, Kecamatan Barru. Berjarak sekitar 15 km dari tugu 4 payung Kota Barru. Serta bisa ditempuh dalam 30 menit dalam kondisi normal ke desa terakhir sebelum melanjutkan tracking sekitar 2,5 jam dalam kondisi normal.



Bagaimana, sudah siap berpetualang ke 7 tempat wisata di Barru diatas? Pastikan kondisi fisik dan kendaraanmu dalam keadaan prima karena untuk mencapai beberapa destinasi tersebut tak jarang kondisi jalannya kurang bersahabat.

Gambar diatas kami ambil dari akun instagram official admin @balalatrip



Kamis, 21 April 2016

Peran Stakeholder Dalam Pengelolaan Pariwisata

Peran Pemerintah

Pariwisata merupakan salah satu aspek penting dalam suatu wilayah. Bila dikembangkan dengan baik maka akan menjadi suatu potensi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah tersebut. Untuk itu perlu adanya peran dari pemerintah dalam pengembangannya. Pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang terencana secara sistematis, sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan cultural. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata ke dalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu Negara (Selo Soemardjan, dalam Spillane, 1987).


Peran pemerintah dalam mengembangkan pariwisata secara garis besarnya adalah menyediakan infrastruktur (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta, pengaturan dan promosi umum ke daerah lain maupun ke luar negeri. Pemerintah mempunyai otoritas dalam pengaturan, penyediaan, dan peruntukan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan pariwisata. Tidak hanya itu, pemerintah bertanggung jawab dalam menentukan arah yang dituju perjalanan pariwisata. Kebijakan makro yang ditempuh pemerintah merupakan panduan bagi stakeholder yang lain di dalam memainkan peran masing-masing.
Pengembangan daerah pariwisata secara tidak langsung akan menimbulkan perubahan-perubahan sosial di kalangan masyarakat setempat. Untuk itu perlu adanya perencanaan yang mencakup aspek sosial untuk mencegah perubahan kearah yang negatif. Dua hal yang perlu dilakukan oleh pihak pemerintah dan perencana yaitu yang pertama adalah melakukan penelitian dampak sosial yang mungkin ditimbulkan untuk merancang beberapa usaha pengembangan sehingga dampak positif bisa dimaksimalkan dan dampak negatifnya diperkecil. Yang kedua adalah sejauh mungkin mengikutsertakan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pengembangan. Penduduk setempat harus mengetahui bahwa mereka mempunyai kepentingan terhadap keberhasilan daerah pariwisata yang bersangkutan.
Beberapa peran yang mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah adalah sebagai berikut:
Penegasan dan konsistensi tentang tata guna lahan untuk pengembangan kawasan wisata, termasuk kepastian hak kepemilikan, sistem persewaan, dan sebagainya.

  1. Perlindungan lingkungan alam dan cagar budaya untuk mempertahankan daya tarik objek wisata, termasuk aturan pamanfaatan sumberdaya lingkungan tersebut.
  2. Penyediaan infrastruktur (jalan, pelabuhan, bandara, dan angkutan) pariwisata.
  3. Fasilitas fiskal, pajak, kredit, dan izin usaha yang tidak rumit agar masyarakat lebih terdorong untuk melakukan wisata dan usaha-usaha pariwisata semakin cepat berkembang.
  4. Keamanan dan kenyamanan berwisata melalui penugasan polisi khusus pariwisata di kawasan-kawasan wisata dan uji kelayakan fasilitas wisata (kendaraan, jembatan, dll)
  5. Jaminan kesehatan didaerah tujuan wisata melalui sertifikasi kualita lingkungan dan mutu barang yang digunakan wisatawan.
  6. Penguatan kelembagaan pariwisata dengan cara memfasilitasi dan memperluas jaringan kelompok dan organisasi kepariwisataan.
  7. Pendampingan dalam promosi wisata, yakni perluasan dan intensifikasi jejaring kegiatan promosi di dalam dan di luar negeri.
  8. Regulasi persaingan usaha yang memungkinkan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berusaha disektor pariwisata, melindungi UKM wisata, mencegah perang tarif, dan sebaginya.
  9. Pengembangan sumberdaya manusia dengan menerapkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja pariwisata dan akreditasi lembaga pendidikan pariwisata.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran pemerintah sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Pada intinya peran pemerintah yaitu memberikan pelayanan berupa penyediaan infrastruktur maupun kenyamanan dan keamanan di tempat wisata supaya para wisatawan merasa nyaman sehingga dapat sering mengunjungi tempat wisata tersebut. Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke tempat wisata maka akan berdampak baik pada keuangan daerah yaitu dapat menambah pendapatan bagi daerah yang bersangkutan.


Peran Masyarakat

Peran masyarakat sangat diperlukan dalam mengembangkan pariwisata di suatu daerah. Untuk menjamin pelaksanaannya diperlukan suatu wadah, lembaga atau badan hukum untuk mengelola dan memanfaatkannya sebagai suatu tourist attraction (Suwantoro, 2004: 85). Peran serta masyarakat dapat terwujud karena manfaatnya dapat dirasakan secara langsung dengan terbukanya lapangan pekerjaan dan usaha jasa wisata yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Suwantoro menjelaskan peran masyarakat dapat dilakukan secara aktif dan pasif. Peran serta aktif dilaksanakan secara langsung, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama, yang secara sadar ikut membantu program pemerintah dengan inisiatif dan kreasi mau melibatkan diri dalam kegiatan pengusahaan pariwisata atau melalui pembinaan rasa ikut memiliki dikalangan masyarakat. Peran serta pasif adalah timbulnya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu atau merusak lingkungan alam di sekitar tempat wisata. Upaya  peningkatan peran serta pasif dapat dilakukan melalui penyuluhan maupun dialog dengan aparat pemerintah,penyebaran informasi mengenai pentingnya upaya pelestarian sumber daya alam di sekitar kawasan obyek wisata yang juga berdampak positif terhadap perekonomian. Keikutsertaan masyarakat sekitar kawasan obyek wisata dapat berbentuk usaha dagang atau pelayanan jasa, baik di dalam maupun di luar kawasan obyek wisata, antara lain:
  1. Jasa penginapan atau homestay.
  2. Penyediaan/usaha warung makanan dan minuman.
  3. Penyediaan/toko souvenir/cindera mata dari daerah tersebut.
  4. Jasa pemandu/Tour guide
  5. Photography
  6. Manjadi pegawai perusahanaan/pengusahaan wisata, dan lain-lain.
 Kegiatan usaha masyarakat tersebut akan dapat menciptakan suasana rasa ikut memiliki tempat mata pencaharian yang pada akhirnya akan mendorong masyarakat untuk ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sesuai dengan strategi pemerintah dalam pengembangan pariwisata  yang terkait dengan pengembangan peran serta masyarakat, pengembangan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan kesempatan dan peluang bagi masyarakat untuk manikmati manfaatnya, sehingga perkembangan kegiatan pariwisata ikut membantu kesejahteraan masyarakat.
Jasa Photography di Pantai Parangtritis, Yogyakarta

Celebes Canyon, Barru, Sulawesi Selatan

Selasa, 19 April 2016

Liburan sambil Belajar


Saat ini, kebutuhan akan bahasa, terutama Bahasa Ingggris, memang menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan untuk bertahan di era teknologi ini. Memang, belajar Bahasa Inggris itu juga tidaklah mudah. Tidak sedikit orang-orang yang sudah mengikuti berbagai bimbingan belajar, namun masih merasa kesulitan. Yah, emang sulit ya belajar Bahasa Inggris!

Nah, kamu tidak perlu panik susah belajar Bahasa Inggris. Kamu bisa menghabiskan liburan di Kampung Inggris di Pare, Kediri. Liburan sambil belajar ini bisa menjadi pilihan menggiurkan.

Kami menawarkan paket liburan sambil belajar buat kalian. Untuk pendaftaran di bulan April hanya dengan Rp 2.499.000 anda sudah bisa berlibur sambil belajar di Kampung Inggris Kediri saat libur panjang tiba.

Include
-Tiket Pesawat Pulang Pergi Makassar-Surabaya
-Tiket Mobil Travel Surabaya-Kediri
-Program Kursus 1 Bulan
-Asrama 1 Bulan
-Ilmu bermanfaat

Eksclude
-Komsumsi
-Uang jajan
-Belanja

Buruan daftar segera sebelum harga naik, manfaatkan waktu libur ramadhan kamu dengan hal bermanfaat

Nb: Pembayaran dapat diangsur 3 kali dengan pembayaran pertama minimal 50% dari harga utama

Pemberangkatan tgl 5 Juni 2016.  Untuk gelombang selanjutnya boleh menyusul ataupun buat jadwal keberangkatan sesuai libur masing-masing dengan minimal 5 pack setiap rombongan. 

Senin, 18 April 2016

Jelajah Mata Air Klaten

Jelajah Mata Air Klaten hanya 99K/Pack

-Umbul Ponggok
Mata air bernuansa lautan
-Umbul Manten
Mata air bernuansa danau
-Umbul Cokro
Mata air bernuansa Waterboom

Include
-Tiket masuk wisata
-Dokumentasi foto tekhnik Dom
-Guide Kece

Exclude
-Transportasi
-Komsumsi

Untuk wisatawan yang tidak memiliki transportasi kami menyediakan jasa Rental Motor dan Rental Mobil dijemput di stasiun Solo atau berangkat dari Jogja. Minimal 6 Pack setiap pemberangkatan

Nb: disarankan menghindari hari libur/weekend untuk mengantisipasi membeludaknya pengunjung demi hasil dokumentasi yang maksimal

Contact Person
Kentaro Masao : 089666300666
Reza AB : 082332237666




Jumat, 08 April 2016

Coretan Alakadarnya

PANCA BARA

Kebahagiaan dan rasa bangga terpancar dari wajah kami, peserta DIKDASLAT (Pendidikan Dasar Latihan) Mapastiebb (Mahasiswa Pecinta Alam Stiebbank Yogyakarta), Karyono (Taban), Yoseph Dege (Bobo), Anjani (Suma), Ajeng (Sunyi) dan aku sendiri Reza dengan nama rimba Jongor. 

Kebanggaan karena berhasil menyelesaikan DIKDASLAT Mapastiebb Yogyakarta dengan segudang pengalaman baru. Tak mulus jalan yang kami lalui untuk menyelesaikan Dikdaslat Mapastiebb. Sebelum mengikuti pendidikan dasar lapangan, kami harus melalui beberapa tahapan yang penuh liku. Selain itu, kami pun harus menyiapkan mental dan fisik agar dapat mengikuti Dikdaslat lapangan dengan maksimal.

Hari Kamis 31 Maret 2016 tepat pukul 15.00, kami menerima materi ruang dari kang Bombat salah satu mantan ketua umum Mapastiebb yang syarat akan pengalaman, baik selama di Mapastiebb maupun saat beliau di Sekber PA DIY. Sebuah kebanggaan diajar oleh kang Bombat yang bukan hanya aktif dalam organisasi namun juga pintar di bidang pendidikan. Itu dibuktikan oleh beliau dengan menerima Tugas belajar dari Pemda tempatnya berdinas untuk melanjutkan S2 di Universitas Gadjah mada. Matahari sudah bersembunyi, ketika kang bombat menyelesaikan materi mengenai Sejarah Mapastiebb. Setelah itu kami pun diberi waktu jedah sebelum melanjutkan materi ruang berikutnya.

Setelah makan malam tepatnya pukul 19:00 kami diberi materi Hutan dan gunung oleh kang Supit dari Kamapala Institut Pertanian Yogyakarta. Kang Supid menjelaskan panjang lebar mengenai Hutan dan Gunung. Mulai dari Manajemen Perjalanan hinggan Ilmu Peta, Medan & Kompas atau Navigasi Darat. Beliau membagikan protactor dan peta topografi untuk praktek langsung.


Malam pun semakin larut namun saya dan keempat kawan lainnya tetap semangat. Kami pun melanjutkan briefing meskipun wajah kami terlihat kusut. Briefing ini dilakukan untuk mempermantap persiapan materi lapangan keesokannya. Itu semua dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan nantinya. Kami berlima pun dengan seksama mendengar arahan kang genter selaku ketua Mapastiebb sampai selesai. 

Keesokan harinya, kami pun berkumpul di kampus sekitar pukul 10:00 waktu Indonesia bagian stiebbank hehehe. Sembari menunggu upacara pelepasan kami pun mengecek segala kebutuhan selama di gunung nantinya. Sunyi dan Suma selaku wanita tangguh menyiapakan segala hal mengenai komsumsi, sedangkan saya dan kedua pria kece lainnya menyiapkan segala alat yang dibutuhkan selama di gunung seperti tenda dan kawan-kawannya. 

Sekitar beberapa jam berikutnya, tepatnya setelah shalat Jumat kami pun berkumpul kembali untuk mengikuti Upacara pelepasan. Meskipun sederhana kami pun dengan serius mengikuti upacara pelepasan. Mendengar dengan seksama arahan kang genter, kang pulut dan pak Tito selaku Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan Stiebbank Yogyakarta secara bergantian. Begitu banyak pernyataan yang terlontar dari mereka. Support dan dukungan mereka menjadi sebuah motivasi tersendiri untuk lebih berkembang. Saking semangat membuat saya tak sadar kalau upacara sudah hampir usai.

Upacara pelepasan pun telah usai, ditandai dengan penerimaan bendera Mapastiebb dari wakil ketua III bidang Kemahasiswaan Stiebbank Yogyakarta kepada Ketua Mapastiebb Kang Genter (ditra Yaumilfath). Kami pun bergegas menunggu bis di pinggir jalan Magelang. Matahari sedang terik-teriknya, ketika bis yang entah apa namanya membawa rombongan kami tiba di Blabak, Kab.Magelang, Jawa Tengah. Disitu kami menunggu mobil pete-pete (angkot). Setelah beberapa menit kami pun diangkut mobil pete-pete berwarna kuning ke tujuan kami selanjutnya. Sesampainya di perempatan menuju ke selo kami pun diturunkan disitu. Kami pun harus menunggu lama mobil pick up untuk mengantar kami ke pasar Selo yang dimana merupakan lokasi start long march.

Tepat pukul 16 lewat sekian, kami pun melanjutkan perjalanan menuju pasar selo menggunakan mobil pick up sayur. Sesampainya di pasar selo kami pun mulai long march. Ditengah perjalanan kami tak lupa menjalankan kewajiban selaku umat muslim yakni shalat Maghrib. Setelah menjalankan shalat maghrib kami pun melanjutkan perjalanan ke base camp yang ditempuh sekitar 45 menit. Disana kami beristirahat sejenak sambil menunggu kang Genter dan kawan-kawan dari KAMAPALA Institut Pertanian Yogyakarta yang lagi mengurus perizinan di Pengurus Taman Nasional Gunung Merbabu. Sembari menunggu kang Genter kami pun selaku peserta mengecek persiapan lagi. Saya melengkapi sebagian perlengkapan pribadi dan yang lainnya menambah persediaan stok air untuk digunakan di gunung.

Setelah sepersekian menit kang Genter pun telah menyelesaikan semua urusan administrasi. Kami pun bergegas mengangkat carrier masing-masing. Untuk tiba di lokasi kami pun berjalan hanya beberapa menit. Ya, memang hanya sebentar karena ini bukan acara camping ceria sebagaimana kalau naik gunung. Ini merupakan Dikdaslat yang dilakukan hanya di sekitar hutan anak kaki gunung Merbabu.

Sesampainya disana kami pun berbagi tugas. Laki-laki memasang tenda dan perempuan mengurus urusan komsumsi. Kang Pelor selaku Dansis pada kegiatan ini hanya memberikan waktu selama 15 menit untuk memasang tenda serta memasak dan 15 menit untuk makan. Itu semua dilakukan agar kita selaku mahasiswa harus cepat dan tanggap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi ketika berada di alam maupun di dunia persaingan globalisasi saat ini.

Tenda telah berdiri dan acara makan-makan pun telah usai, meskipun sebenarnya perut buntal ini masih merontah meminta hak Nya hehehehe. Selanjutnya kami pun mengikuti Binjas (Bimbingan Jasmani) yang dipimpin langsung oleh kang Pelor. Berbagai gerakan pun kami lakukan hingga tak sadar keringat pun bercucuran dibalik kabut yang kian beringas. 
  

Selasa, 05 April 2016

Coretan Seorang Tukang Jalan

PANCA BARA

Masih terasa hingga sekarang, Suasana Dikdaslat Mapastiebb. Pas sekali dengan suasana alam yang dimana kala itu sangat bersahabat. Nuansa alam yang seakan merestui perjalanan ku. 
Saat-saat itu sangat bersejarah, benar-benar sangat bermanfaat bagi orang sepertiku yang selalu haus akan hal baru. Bukan hanya sekedar pengalaman yang kutemui kala itu namun juga keluarga baru dan ilmu baru. Bagiku mungkin Dikdaslat ini baru 1 jawaban dari mengapa saya harus tetap bertahan di kota ini, pada dasarnya Dikdaslat ini akan jadi salah satu sejarah dalam hidup aku. 
Saat Dikdas, mental kami benar-benar diuji, bukan dengan perpeloncohan yang umumnya diterima mahasiswa baru oleh para seniornya dalam kegiatan sejenis. Tapi mental yang diuji adalah tentang apakah kami mampu ‘memikul’ beban terberat dalam kehidupan sehari-hari. Haus dan lapar pun tak terasa saking menariknya kegiatan ini.
Sebagai seorang pecinta alam, tentu kami dilatih untuk bekerjasama, saling menyokong, serentak memberi semangat, namun dalam kesibukan penuh keringat itu, kami diajarkan untuk tidak lupa untuk tetap berprestasi di bidang akademik. Tidak terbersit sedikit pun dalam pikiran memamerkan status sebagai pecinta alam ini hanya untuk menggaet hati wanita. 
Tidur di tengah hutan,  melihat indahnya langit malam yang berbintang di balik kabut malam, melaksanakan simulasi bertahan hidup, ketiduran di tengah materi, berjalan memikul carrier yang berat, berjalan berkilo kilometer, semuanya berat, tapi karena sejak awal kami sudah memilih jalan sebagai pecinta alam, semua itu kami hadapi. Ikhlas sudah pasti, padahal makan tidak sempurna seperti saat di rumah, tapi entah datang darimana energi kami sehingga berhasil melalui itu semua.
Tidak ada hujan turun padahal beberapa hari sebelum berangkat Jogja tak hentinya dilanda hujan deras. Menurutku itulah bukti bahwa Tuhan merestui jalan yang aku pilih. Sempat terbisik kalimat untuk berhenti, tapi alhamdulillah aku memenangkan jalan yang aku pilih dengan kalimat "Insya Allah, ini untuk kemajuan almamater dan juga pastinya sebagai pengalaman buat diriku pribadi". Semoga nantinya berakhir manis bukan hanya saat awal mengikuti pelatihan ini, amiin. 

Base Camp Merbabu Via Selo

Suatu negara takkan kehabisan pemimpin jika pemuda Nya masih bermain di hutan, gunung & lautan
Sir Henry Dunant