Senin, 01 April 2013

Rokok "Tembok Penjara"

Saya adalah seorang perokok aktif sebutlah saya Reza. Merokok awalnya merupakan hal sangat tabuh buat saya. Saya sering bertanya dalam hati, "Apasih Rokok itu? Kenapa banyak orang yang ngerokok?" Pertanyaan itu terus membayangi keingin tahuan saya selaku remaja.
Akhirnya setelah saya Kelas VIII Smp, saya mulai mencoba dengan rokok itu. Lama kelamaan rokok itu terasa nyaman bagi saya. Dengan merokok rasanya kepercayaan diri saya meningkat, selain itu saya juga merasa percaya diri dan merasa bahwa saya ini sudah dewasa. Merokok bagi saya waktu itu barulah ajang coba tapi tidak sengaja rokok itu membuat saya ketagihan.
Tanpa terasa saya sudah mengomsumsi rokok diluar batas. Baru setelah kelas XII SMA saya tersadar bahwa apa yg sering pertanyakan dahulu, ternyata sudah terjadi bagi diri saya. Rokok itu ternyata tidak memiliki banyak manfaat yang ada cuman bisa membuat seseorang menjadi kecanduan dan lebih percaya diri.
Setelah tersadar barulah, saya mencoba berhenti dari merokok. Namun berhenti merokok tidak semudah membalikkan telapak tangan ataupun tidak semudah saat memulai merokok. Berhenti merokok itu sama halnya menembus sebuah tembok penjara sangat tebal. Sedikit-sedikit mau lagi, Hidup saya tidak bisa berjalan tanpa rokok. ini membuat saya serasa depresi, karena jika saya tidak berhenti maka penyakit saya alami akan lebih parah. Itu yang selalu ada dalam benak saya.
Wal Hasil setelah saya mau berusaha dan setelah saya sadar bahwa rokok itu sebenarnya hanyalah sebuah racun yang bisa membawa penyakit dan ini akan menjadi sebuah cobaan bagi remaja saat ini.'


0 komentar:

Posting Komentar